konsep karantina telah berkembang untuk mencakup berbagai langkah yang bertujuan mencegah penyebaran penyakit menular dan melindungi kesehatan masyarakat. Langkah-langkah ini dapat mencakup karantina wajib bagi individu yang teruji positif penyakit menular, pembatasan perjalanan untuk daerah yang mengalami wabah, dan bahkan penguncian seluruh komunitas untuk menahan penyebaran virus. Tujuan dari karantina adalah untuk membatasi penularan patogen dan mengurangi beban pada sistem kesehatan dengan memastikan bahwa mereka yang berisiko menyebarkan penyakit diisolasi dari populasi umum. Meskipun metode mungkin telah berubah selama berabad-abad, prinsip karantina tetap sama: melindungi kesehatan masyarakat melalui isolasi dan pembatasan ketika diperlukan.
Karantina bukanlah penghalang ,tapi kesempatan untuk memperkuat diri.
dan jangan biarkan virus mengalahkanmu ,tetap semangat
Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan umum yang dapat menyebabkan gejala mirip flu atau pilek biasa. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan sejak saat itu diakui sebagai penyebab signifikan infeksi saluran pernapasan pada anak-anak dan orang dewasa. Seperti virus pernapasan lainnya, HMPV menyebar melalui percikan pernapasan dan dapat menyebabkan gejala seperti batuk, bersin, demam, dan kesulitan bernapas. Dalam kasus yang parah, infeksi HMPV dapat mengakibatkan pneumonia atau bronkiolitis, terutama pada anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menutup batuk serta bersin, untuk membantu mencegah penyebaran HMPV.
Selain itu, individu yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi saluran pernapasan harus mengambil langkah-langkah pencegahan tambahan untuk menghindari paparan virus. Jika gejala infeksi HMPV berkembang, penting untuk mencari perhatian medis, terutama jika mengalami kesulitan bernapas atau nyeri dada. Secara keseluruhan, menyadari gejala dan risiko yang terkait dengan HMPV dapat membantu individu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari virus pernapasan ini. Misalnya, seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani kemoterapi, harus menghindari tempat-tempat ramai di mana mereka mungkin terpapar virus. Jika mereka mengalami gejala, mereka harus segera mencari bantuan medis untuk mencegah komplikasi. Bersikap proaktif dan teredukasi tentang potensi risiko HMPV
Dengan tetap terinformasi dan mengikuti pedoman yang dianjurkan, kita dapat memainkan peran penting dalam meminimalkan dampak HMPV. Penting juga untuk tetap mengikuti perkembangan atau pembaruan terkait HMPV, karena informasi baru mungkin muncul yang dapat mempengaruhi strategi pencegahan dan pengobatan. Mengambil langkah-langkah proaktif dan tetap waspada dapat membantu mengurangi penyebaran HMPV dan tetap menjaga kesehatan.
Salam Sehat
BKK Kelas I Mataram Melangkah Cepat Melayani Bangsa
Balai Kekarantinaan Gelar Penyusunan Dokumen dan TTX Rencana kontijensi Penanggulangan Penyakit Potensial Wabah ( MPox ) di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Tahun 2024 dalam kegiatan ini turut hadir kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB,Dr. dr. H.Lalu Hamzi Fikri,MM.,Mars, Rebecca D.Merril,Phd,MHS selaku US CDC Country Director Indonesia dan dr.Tunggul Birowo,MH Katimker Karkes DitSKK Kemenkes RI, turut hadir juga dari stakeholder terkait di antaranya dari Rumah Sakit Daerah ,Angkasa Pura ,Imigrasi dan Dinas Kesehatan Lombok Tengah dll( 20-21/11/24)
ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram memiliki panduan yang jelas dan terstruktur dalam menghadapi situasi darurat. Dokumen ini mencakup langkah-langkah yang harus diambil, peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, serta prosedur komunikasi yang harus diikuti selama keadaan darurat
Dengan adanya dokumen rencana kontijensi yang terperinci,BKK Kelas I Mataram dapat lebih siap dan terorganisir dalam Penanggulangan penyakit menular yang mungkin terjadi.balaikarkes mataram dapat dengan cepat merespons situasi darurat, mengkoordinasikan tindakan dengan efisien, dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi. Selain itu, dokumen ini juga dapat menjadi acuan bagi tim kesehatan untuk melakukan pelatihan dan simulasi keadaan darurat sehingga mereka dapat lebih siap dan terlatih dalam menghadapi situasi yang tidak terduga. Dengan demikian penyusunan dokumen rencana kontijensi merupakan investasi yang sangat penting bagi keberlangsungan operasional tim kesehatan dalam situasi darurat.
Dokumen rencana kontijensi juga penting untuk memastikan bahwa balaikarkes mataram memiliki akses yang mudah dan cepat ke sumber daya yang dibutuhkan, termasuk alat medis dan obat-obatan yang diperlukan dalam penanganan keadaan darurat. Selain itu, dengan adanya rencana kontijensi yang terstruktur,balaikarkes mataram dapat lebih fokus dan terorganisir dalam menyelenggarakan tindakan darurat, sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan demikian, penyusunan dokumen rencana kontijensi menjadi langkah yang krusial dalam memastikan bahwa balaikarkes Mataram siap menghadapi segala bentuk situasi darurat dengan efektif dan efisien.Dokumen rencana kontijensi juga dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi risiko dan mengevaluasi kemungkinan dampak yang dapat terjadi selama situasi darurat. Dengan demikian, balai karkes mataram dapat merencanakan langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk mengurangi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. Selain itu, dokumen rencana kontijensi juga dapat menjadi acuan yang jelas bagi seluruh anggota tim dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka selama penanganan keadaan darurat. Dengan begitu, koordinasi dan komunikasi antar anggota tim dapat berjalan lancar dan efisien, sehingga proses penanganan darurat dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.
Table Top Exercise(TTX) adalah simulasi atau latihan peran di mana pemangku kepentingan utama berkumpul untuk melalui skenario darurat hipotetis, seperti wabah penyakit, dan mengevaluasi efektivitas rencana kontinjensi yang ada. Selama TTX, peserta dihadapkan pada serangkaian tantangan yang meningkat dan keputusan yang harus diambil, memungkinkan mereka untuk menguji pengetahuan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan pengambilan keputusan mereka dalam lingkungan yang terkendali. Latihan ini membantu mengidentifikasi kekurangan dalam rencana, area untuk perbaikan, dan peluang untuk pelatihan dan persiapan lebih lanjut. Dengan melakukan TTX secara teratur, organisasi dapat memastikan bahwa rencana kontingensi mereka kuat, dapat beradaptasi, dan siap diaktifkan dalam keadaan darurat yang sebenarnya.
Hari Kesehatan Nasional jatuh setiap tanggal 12 November atau bertepatan dengan hari ini. Tahun ini adalah peringatan yang ke-60 dengan tema “Gerak Bersama Sehat Bersama”. Tema ini memiliki makna yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui tema ini, pemerintah dan seluruh komponen masyarakat diajak untuk bersama-sama menjaga kesehatan dan membangun semangat serta optimisme untuk terus sehat. Tema ini juga mengingatkan kembali akan pentingnya melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Kesehatan merupakan investasi berharga bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Dengan kondisi masyarakat yang sehat, produktivitas dan daya saing bangsa akan meningkat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, upaya menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-60 ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram menggelar serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah survei jentik dan larvasida pada rumah-rumah warga sekitar. Kegiatan ini merupakan bentuk deteksi dini penyebaran penyakit demam berdarah, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit.
Selain kegiatan survei jentik, Balai Karkes Mataram juga menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada masyarakat sekitar. Pemeriksaan kesehatan ini mencakup pemeriksaan penyakit tidak menular, seperti pengukuran kadar gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya risiko penyakit tidak menular, sehingga masyarakat dapat segera melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat.
Kegiatan-kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa dan masyarakat sekitar, yang terlihat hadir dengan sangat antusias. Mereka berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan.
Pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-60, Balai Karkes Mataram mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada kesempatan tersebut, empat pegawai Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram menerima Penghargaan Satyalancana Karya Satya, yang diserahkan langsung oleh Pj. Gubernur NTB. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Mereka adalah:
Rahmayani Triani, SKM (Satyalancana Karya Satya XX)
Emy Puspitawati, SKM (Satyalancana Karya Satya XX)
I Wayan Gita Triyatma, S.Kep (Satyalancana Karya Satya X)
Nurul Farida, A.Md.Kep (Satyalancana Karya Satya X)
Selamat Hari Kesehatan Nasional yang ke-60! Gerak Bersama Sehat Bersama BKK Kelas I Mataram Melangkah Cepat Melayani Bangsa
Tema Hari Sumpah Pemuda ke-96 pada tahun 2024 ini adalah Maju Bersama Indonesia Raya
Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 menjadi salah satu titik paling bersejarah dalam perjalanan bangsa menuju kemerdekaan dan persatuan. Saat itulah, pemuda dari berbagai daerah bersatu dalam ikrar yang hingga kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Dengan semangat persatuan, para pemuda berikrar dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, menjadikan teks keputusan Kongres Pemuda ini sebagai landasan identitas nasional dan simbol perjuangan Indonesia melawan penjajahan.
BKK Kelas I Mataram Berkomitmen Melakukan Perubahan Budaya Kerja Mulai dari :
Manajemen Perkantoran dengan Remote Kolaborasi kami melakukn perencanaan, oprasional, monitoring dan evaluasi secara digital
Manajemen Keuangan dengan Money Cashless kami bekerja lebih Efektif , Efisien dan Akuntabel
Manajemen SDM melalui Coaching dan Mentoring pada jum’at berbagi kami membangun dan menjaga Core value ASN BKK Kelas I Mataram yang Milenial dan Berakhlak.
BKK Kelas I Mataram Melangkah Cepat Melayani Bangsa